--> Skip to main content

EMPAT TIPS Dalam Menyikapi KEGAGALAN

Sebuah artikel dari atmosferku.blogspot.com yang dilansir dari kutipan tulisan mas Ippho Santosa berjudul EMPAT TIPS Dalam Menyikapi KEGAGALAN. Semoga bermanfaat, sehingga menambah wawasan kita tentang ilmu pengetahuan dalam dunia medis. 

EMPAT TIPS Dalam Menyikapi KEGAGALAN
Pict from Google

Siapakah dia?
Dia sempat hidup menggelandang, bahkan sempat tidur di bis milik pemerintah selama 3 minggu. Berkali-kali mengikuti audisi film, namun ia selalu ditolak. Suatu kali pada 1975, ia menyaksikan pertandingan tinju Mohammad Ali, yang kemudian sangat menginspirasi dirinya. 

Selama 3 hari, ia pun menulis cerita tentang tinju. Setelah selesai, ia menjual cerita itu, sekaligus menawarkan dirinya sebagai pemain utama. Orang itu adalah Sylvester Stallone dan cerita itu adalah Rocky. Yah, legenda dalam dunia perfilman.

Itu Sylvester Stallone, biangnya The Expendables. Bagaimana dengan kita? Di antara kita barangkali ada yang berkeluh-kesah begini:
  • “Sudah antusias, sudah optimis, kok masih gagal?” Yah, apalagi kalau tidak antusias dan tidak optimis! Pasti lebih gagal!
  • “Karier merosot! Bisnis turun! Produk ditolak! Harus bagaimana nih?” Tetap tenang. Jangan panik. Tarikan nafas saja turun-naik. Gerakan sholat juga turun-naik. Mestinya ini melatih kita dan menguatkan kita. 
  • "Barusan jatuh Mas, habis semua. Gimana ya?" Anak SD yang lagi demam juga tahu, kalau jatuh, yah segera bangkit! Gagal itu wajar. Berlarut-larut dalam kegagalan, nah itu yang tidak wajar. Emang garam, pakai larut segala, hehehe. 
Yang sebenarnya tidak ada yang abadi di muka bumi ini, termasuk kegagalan. Yah, coba saja lagi. Lama-lama, si gagal itu akan bosan pada Anda, hehehe...
Bener banget apa yang dikatakan mas Ippho, lakukan saja terus sampai si gagal bosan.  Seperti yang dilakukan penemu bola lampu,  Thomas A Edison. Beliau gagal beratus kali percobaan, bahkan sampai menggunakan rambut jenggotnya sebagai bahan percobaan. Sampai pada satu waktu beliau berhasil dengan percobaannya tersebut, dan sampai sekarang manfaat penemuan beliau masih dirasakan. 
BACA JUGA:

Berikut ada 4 tips menyikapi sebuah kegagalan agar tidak larut dalam kelamnya kegagalan. ^ ^
  1. Bersabarlah Tanpa Ada Batasannya
    Allah sudah memperlihatkan janji-janji yang sudah pasti akan dikabulkan dalam kitab Al Qur'an sebagai kitab motivasi untuk bahagia dunia akherat. Ya, ketika kita mendapatkan kegagalan, apapun itu bentuknya, baik dari dipecat, bisnis bangkrut atau keuntungan turun, ditolak ketika melamar perempuan, atau apapun yang kita lakukan dan usahakan hasilnya belum sesuai keinginan kita sampai kita berucap "aku gagal", sebuah keluahan yang sering terjadi tanpa tersadar dalam pengucapan. So, ketika mendapatkan ujian berupa kegagalan, ingatlah apa kata Allah dalam Surat Al-Baqarah: 155-156: "...Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun".

    Dan jangan pernah putus dalam meminta atau memohon doa dengan sangat selalu pada Allah, Karena Allah selalu melihat kesungguhan kita. Terasa berat, itu memang! tapi disitulah rasa, dimana Allah memperhatikan tekad kita, tetep dalam KoridorNya atau melenceng.
    Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk (Al-Baqarah: 45).

    Jangan takut akan gagal, karena kegagalan bukanlah yang terburuk tetapi yang terburuk adalah ketika kita tidak pernah mau untuk mencobanya. Jadikan gagal sebagai motivasi untuk berbuat lebih baik lagi, dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi. Sabar bukan berarti pasrah dengan tidak melakukan apa-apa, tetapi melakukan apa-apa dengan memasrahkan sama Allah.

    Yakini dalam hati bahwa kegagalan yang sedang kita alami akan selalu ada jalan keluarnya dan berakhir dengan kebaikan.
    Firman Allah SWT dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6: "Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". Sebuah firman yang meyakinkan dan sebuah janji Allah yang pasti.

  2.  Mempelajari Kesalahan Kenapa Gagal
    Jangan sampai kita terus berlarut-larut dalam kelamnya kegagalan, karena hanya akan membuat kita tersiksa. Semakin kita memikirkan kegagalannya, semakin sulit kita merangkak naik. Maka, segeralah pikirkan kenapa bisa sampai gagal? cari dan pelajari sebagai bahan kedepannya agar tidak mengalami situasi yang sama. Katakan pada diri sendiri, "tenang, solusi pasti akan ada!".
    serta ingatlah pada pepatah yang mengatakan,"Where there is a will there is a way" (Dimana ada kemauan, disitu ada jalan). Coba cermati Firman Allah SWT dalam surat Al-Muzzammil: 2: "Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)". Dan juga Surat Al-Furqon: 47: "Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha.

    Allah mengingatkan kita untuk bangun/ bangkit dan dirikanlah sholat,
    Secara lebih luas bisa bermakna bahwa dalam kehidupan ini, baik ketika mendapat kesenangan maupun di saat mengalami suatu kegagalan, persoalan, permasalahan, maka bersegeralah menghadap Allah untuk shalat, bersegeralah untuk bangkit mendirikan shalat. Mendirikan shalat merupakan salah satu cara untuk meminta pertolongan kepada Allah. Lalu pada ayat kedua, tersirat bahwa kita mesti memanfaatkan waktu siang hari untuk bangun/bangkit melakukan suatu usaha, tidak tinggal diam. Bangkit untuk berusaha, secara luas bisa dimaksudkan bangkit berusaha untuk bertindak, bergerak, melupakan kegagalan, segera melakukan aksi, tidak berpangku tangan. Karena setelah pagi hari, itu adalah hari baru untuk kita, seperti membuka lembar baru yang masih kosong dan mesti kita isi dengan coretan-coretan yang baik. Jangan sampai terulang seperti hari kemarin.
  3. Positif Thinking atau Huznudzon Pada Allah
    Saat kita berada diatas, dalam koridor kesuksesan menurut kita, kita akan merasa jumawa. Serta menginginkan seisi dunia mengetahuinya. Tetapi lain lagi ketika kita mengalami masalah dalam hal ini berupa kegagalan, kita akan berperilaku sebaliknya. Kita menyalahkan orang lain sebagai penyebab kegagalan, kita selalu mencari kambing hitamnya. Bahkan sampai ada yang membawanya ke rumah tangga, sehingga anak-anak dan istri menjadi pelampiasannya. Itulah yang sekarang banyak terjadi disekitar kita adanya kekerasan dalam rumah tangga. 

  4. Maka untuk menghindari hal tersebut, segera bercerminlah. Lihatlah baik-baik diri kita, dimana letak kesalahannya, instrospeksi diri sangat lah penting ketika menyikapi suatu kegagalan. Evaluasi diri, kenapa bisa terjadi?adakah perbuatan atau tingkah laku kita yang salah atau merugikan orang lain? atau kah kita pernah berbuat salah sama orang maupun orang tua? atau kah kita melakukan dosa yang membuat kesuksesan kita semakin tertunda? Semua pertanyaan tersebut tanyakan pada diri sendiri. Diharapkan dengan begitu, kita akan mampu untuk berpikir positif dan mengontrol lonjakan emosi kita. Serta agar kita tidak mengeluh dengan berdoa "yaa Allah, kenapa aku gagal terus, padahal aku sudah berusaha". Hilangkan jauh-jauh pikiran tersebut jangan sampai bersemayam dalam otak kita. Danger!!Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,
    Aku sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku” (Muttafaqun ‘alaih). Hadits ini mengajarkan bagaimana seorang muslim harus huznuzhon pada Allah dan memiliki sikap roja‘ (harap) pada-Nya.

    Tak hanya itu, Allah juga berfirman “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Al Mu’min: 60)

    Allah pun sangat dekat dengan kita, dan akan mengabulkan permohonan bagi siapa yang berdoa padaNya, doa adalah sesuatu yang kita lakukan sebagai tanda kita elalu huznudzon pada Allah.

    Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah: 186)


  5. Teruslah Bersemangat
    Dalam perjalanan menuju kesuksesan tidak lah yang instant, dengan serta merta ujug-ujug kita sukses. Karena setiap apa yang kita raih membutuhkan sebuah proses yang tidak sebentar. Serta kesuksesan akan hinggap pada mereka yang berusaha mendapatkannya bukan ada yang hanya mengharapkannya. Perbedaan yang sangat jelas ketika manusia mendapatkan kesenangan dengan manusia saat ditimpa kesulitan. Saat mendapatkan kesenangan, acapkali manusia akan keluar dari aturan-Nya dengan bersikap sombong, kikir, egois dengan merasa paling benar, lalai dan yang lebih parah lagi lupa pada hahkikatnya yang memberi kesuksesan. Tepat sekali dengan apa yang Allah firmankan :
    "Dan apabila Kami berikan kesenangan kepada manusia niscaya berpalinglah dia, dan membelakang dengan sikap yang sombong; dan apabila dia ditimpa kesusahan niscaya dia berputus asa". Juga firman-Nya dalam surat Fushilat: 49: "Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan".Dan benar adanya, ketika kita ditimpa musibah berupa kesusahan, kesulitan maupun kegagalan, sebagian besar dari kita tidak bersemangat alias berputus asa. Karena demikian Allah memberi kita keyakinan dengan firmanNya :
    "Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir" (Yusuf: 87). Bahkan dalam surat Al-Hijr: 55, mempertegas dengan: "Maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asa". Orang yang berputus asa termasuk orang-orang yang sesat. Dalam surat Al-Hijr: 56 dinyatakan:"Ibrahim berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat".Kegagalan bisa membuat kita melesat untuk menuju kesuksesan, tetapi bisa juga membawa pada kehancuran. Semua tergantung pada siapa kita bergantung, jika kita yakin dan bergantung pada Allah bahwa kegagalaan ini adalah jalan awal untuk sukses, maka kita akan bisa segera bangkit. Tetapi jika kita tidak yakin pada Allah, maka iblis yang akan meyakinkan kita jika kehancuran itu lebih baik.

    ”Ingatlah, hanya dengan berdzikir kepada Allah hati menjadi tenang” (Ar-Ra’d: 28). Ilahi adalah solusi yang tepat 

    Demikianlah artikel technology dari atmosferku.blogspot.com tentang EMPAT TIPS Dalam Menyikapi KEGAGALAN Anda menyukai dan juga bermanfaat untuk yang lain informasi ini, mohon share dengan memberikan like, twit atau berkomentar di bawah ini sehingga bisa menjadi referensi bagi sahabat semua di jejaring sosial Anda. Terima kasih.   
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar